CAHAYA
angin berhembus perlahan memecah keheningan setiap malam
malam yang selalu sama kulewati
malam yang biasa aku lalui sendiri
ketika secercah cahaya lilin datang
hangat menyerbak disekujur tubuh
cahaya kecil dan tak pasti tetap memberi kehangatan
ketika aku tersadar cahaya lilin itu perlahan pergi menjauh
berusaha telah kukejar
namun raga ini tak sanggup
tak kulihat cahaya itu hadir
tapi aku sudah mulai merasa takut
takut angin dingin yang berhembus mematikan cahaya lilin yang hampir padam itu
aku takut semua yang aku lihat mengenai cahaya lilin itu hanya fatamorgana
yang nyata hanya hembusan angin malam yang begitu menyiksa
oh sang mentari kapankah kau bersinar dalam hidupku
bersinar terang dalam hidupku
bersinar bukan hanya sekejap mata
sampai detik ini
sampai hari ini
aku masih setia menanti datangnya cahaya mentari
cahaya yang nyata terasa hangatnya
cahaya yang jelas nyata terlihat
malam yang selalu sama kulewati
malam yang biasa aku lalui sendiri
ketika secercah cahaya lilin datang
hangat menyerbak disekujur tubuh
cahaya kecil dan tak pasti tetap memberi kehangatan
ketika aku tersadar cahaya lilin itu perlahan pergi menjauh
berusaha telah kukejar
namun raga ini tak sanggup
tak kulihat cahaya itu hadir
tapi aku sudah mulai merasa takut
takut angin dingin yang berhembus mematikan cahaya lilin yang hampir padam itu
aku takut semua yang aku lihat mengenai cahaya lilin itu hanya fatamorgana
yang nyata hanya hembusan angin malam yang begitu menyiksa
oh sang mentari kapankah kau bersinar dalam hidupku
bersinar terang dalam hidupku
bersinar bukan hanya sekejap mata
sampai detik ini
sampai hari ini
aku masih setia menanti datangnya cahaya mentari
cahaya yang nyata terasa hangatnya
cahaya yang jelas nyata terlihat
Komentar
Posting Komentar