MAIN DI SAWAH
Suatu
hari di sebuah kompleks perumahan di Kota Rembang ada lima orang anak sedang merencanakan sesuatu .
Devi yang paling besar diantara ke-5 orang anak tersebut mengajak untuk
berpetualang ke sawah hari itu juga . Semua setuju dengan ajakan Devi lalu,
mereka berangkat menuju sawah dekat area perumahan . Didalam perjalanan mereka
membuat barisan dengan dipimpin oleh Devi sebagai yang ketua . Didalam
perjalanan mereka bernyanyi-nyanyi, melompat-lompat dan saling bercanda dengan
gembira .
Tiba-tiba terjadi sesuatu yang menurut kami
sangat lucu tapi bagi Yosi (terkecil diantara kami) sangat memalukan yaitu
sandalnya terjebak dilumpur . Ketika kami melihatnya, refleks kami
menertawakannya kontan saja Yosi langsung menangis, sebagai yang tertua Devi
dan Angga ( kakak Yosi) membantu menarik sandalnya dari lumpur. Tapi mungkin
karena kami berdua saat itu terlalu kuat menariknya membuat sandalnya justru
terlepas sehingga tidak bisa digunakan lagi . Akhirnya kami semua membuat
kesepakatan untuk tidak ada yang memakai
sandal . Setelah lelah kami berjalan-jalan kami sampailah pada sebuah gubug yang tak berpenghuni . Dikarenakan
kami pada saat itu haus dan tidak membawa air minum maka kamipun mengambil
sebuah sayuran yang kami kenal dengan krai
pikiran kami saat itu bahwa sayur tersebut tidak ada yang memiliki karena
di dalam gubug tersebut tidak ada
orang .
Dalam perjalanaan kami memakan sayur tersebut,
tapi kami heran bukannya rasa haus itu hilang malah semakin menjadi . Akhirnya
kami melihat jalan rayadi kejauhan, ternyata kami telah berjalan lumayan jauh
dari rumah kami. Karena pada saat itu adalah hari minggu pagi jalan raya
lumayan lengang kami langsung menyeberang ke sebuah perumahan yang lebih besar
dari perumahan kami . Pada saat itu di dekat perumahan tersebut ada sebuah
proyek pembangunan hotel . Kami bertemu banyak tukang bangunan dan meminta
minum air putih . Dengan baiknya para tukang bangunan itu malah menyodorkan
kami teko yang terisi penuh dengan air putih . Kami meminum secara bergiliran,
lalu kami ijin untuk pulang kerumah . Kami pulang kerumah tidak lagi melewati
sawah tapi trotoar agar jarak tempuh
lebih singkat . Sesampainya saya( Devi) dirumah, saya menceritakan apa yang
baru saja kami alami kepada mama . Tapi mama hanya menertawakan kami karena
kami tanpa kami sadari kami mencuri sayur milik petani . Begitulah cerita
pengalaman masa kecil saya yang paling tidak saya lupakan .
DEVIANTY
HARTASARI / ABSEN 39 / NIM
11010112140776
Komentar
Posting Komentar