my memory

aku aku seperti berjalan diatas tanah tak bertuan aku aku seperti terbawa oleh gemericik air sungai aku aku yang tak berdaya melawan kesepian yang membunuhku aku aku bukanlah manusia yang sempurna seperti tanah tak bertuan kosong sepi hening hampa seperti gemericik air sungai riuh namun sangat lirih sepi entah sepi seperti apa yang kurasa sepi entah sepi apa yang membunuhku bunuh ! bunuh saja aku ! rasa mati termakan kesendirian manusia manusia adalah ciptaan Tuhan manusia adalah ruangnya salah sempurna ! begitulah yang orang tuntut sempurna.... bagi wanita berparas menawan sempurna.... bagi wanita berhati lembut aku hanyalah wanita yang tak sempurna aku hanyalah wanita yang kesepian aku hanyalah kotak penyimpan salah Tuhan bukan kesendirian yang aku inginkan Tuhan hanya satu pendmping seumur hidup saja Tuhan hanya akukah yang merasa kesepian? Tuhan kapan kau kirim dia untuk ku?

ternyata aku bohong pada diriku sendiri ternyata aku belum bisa melupakanmu setelah solat subuh aku tertidur dan bermimpi aku bermimpi disuatu acara angkatan salah satu temen perempuanku memberikan sebuah gulungan kecil teman perempuanku berkata gulungan itu, dari temen laki-laki teman perempuanku tertawa lalu pergi menghilang aku hendak bertanya pada teman perempuanku buat apa teman laki-laki memberikan gulungan itu tapi sebelum selesai teman perempuanku dia pergi berlalu aku pergi kepojok ruangan lain untuk membuka gulungan kertas itu didalam gulungan kertas tersebut tertulis namamu dalam gulungan itu juga terdapat kotak-kotak semacam TTS saat aku hendak beranjak pergi dari pojok ruangan teman perempuanku yang lain menghentikan langkahku seolah menahan agar aku tak beranjak tiba-tiba banyak teman seangkatan yang datang dalam acara tersebut teman-teman berkumpul disekelilingku sehingga membuatku berdiri ditengah-tengah kerumunan saat itu kamu datang dari k

aku tau rasa sakit aku tau rasa kecewa aku tau sakitnya patah hati aku tau sakitnya jatuh cinta hanya saja ada yang tak dapat kurasa yang tak dapat kurasa adalah bagaimana dicintai bagaimana dipeluk bagaimana bersandar bagaimana berbagi rahasia entah sejak kapan aku mulai terbiasa dengan semua itu meskipun dalam hati aku berharap dapat kembali tapi semua sudah berbeda kata tinggallah kata hari terakhir aku bertemu denganmu adalah hari terakhir kau melihatku aku tak akan pernah muncul dihadapanmu seperti angin yang kau rasa tapi tak dapat kau sentuh mungkin saat ini kau sudah memiliki yang lain entah itu benar atau tidak yang kuyakini  kau melupakan semua yang kau ucap melupakan dengan mudah sajak hanyalah sajak puisi hanyalah puisi semua katamu hanyalah angin lalu yang menusuk hingga ketulang rusukku begitu dingin hembusan angin angin yang semula kukira sebuah pembawa kabar gembira ternyata angin duka ya

andaikan suatu saat aku tak sengaja bertemu denganmu disuatu tempat. hanya ada dua kata yang ingin kuutarakan " bangke lu! " aku memang tak tahu apa yang kau rasakan aku hanya mengetahui dari sisiku melihatmu tapi yang jelas sekalipun katakata itu tak dapat keluar dari mulutku mungkin yang aku lakukan hanya menangis dan lari pergi aku masih sangat membencimu benci yang tak akan pergi dengan mudah dengan cara apapun aku menghapusmu dari daftar temenku dipath akupun tak meyesal karena aku memng masih membencimu dan tak ingin melihatmu tak tau sebenci apa aku padamu benciku padamu tak terukur banyaknya luasnya dan lamanya yang kuyakini sekarang dalah kau tak merasa bersalah atas tindakanmu yang kuyakini juga kau tak kan pernah ingat ataupun mengkontakku lebih dulu karena aku yakin aku tak akan pernah mengingat no hpmu dan tak akan mengangkat atau membalas pesan atau telponmu meskipun pada kenyataannya aku akan tetap melakukan apa yang tak ingin kulakukan mungk

aku hidup bagai daun diatas air mengalir tak ada gangguan berarti dihidupku aku hidup seperti melihat bayangan disungai namun bayangan itu berdiri sendiri selama hidup aku merasa tak pernah ada perubahan yang berarti rasanya hidup ini terlalu flat aku seperti kanvas tak ada warna lain selain putih andai saja orang yang ada disampingku mungkin hidup ini akan seperti pelangi berwarna aku jenuh pada hidupku sendiri jenuh akan yang aku lakukan bahkan ketika aku melihat wajahnya hanya rasa benci yang kurasa salahkah aku?

tuhanku yang terbaik kau ingatkan aku dari hal sepele hingga hal besar tuhan aku mencintaimu mungkin tindakanku tak mencerminkannya tuhan, hanya kepadamu aku berkeluh kesah tak ada sosok yang sempurna untuk berkeluh kesah selain dirimu tuhanku, maaf aku hambamu yang kotor hina bahkan tak layak kau tolong tuhan terimakasih kau memberiku nafas disetiap aku terbangun dari tidur bila suatu saat nanti ku tak memberikan hembusan nafas itu lagi semoga aku sudah layak kembali kepadaMU ingin rasanya aku kembali kepangkuanMU namun aku belum layak kembali tuhanku darahku mengalir karenaMU aku bernafas karenaMU aku berjalan karenaMU aku melihat indahnya dunia berkatMU tapi aku melakukan banyak kesalahan dihidupku kesalahan yang kuperbuat akibat lalaiku mengingatmu tuhan tanganku bergetar menyentuh kitabmu hatiku bergetar setiap dengar gema namamu tuhan mulai dari detik dimana aku bertemu mereka tolong lupakan mereka dari ingatanku ganti mereka dengan yang lebih

Seseorang dapat bermimpi setinggi langit tapi tuhan jua yang menentukan yang menurutmu luka menurut tuhan itu adalah pembelajaran luka yang sekarang kau alami guna menempamu agar lebih baik mimpiku sederhana memiliki kekasih yang tak menyakiti mimpiku sederhana kembalikan aku kemasa kanak-kanak masa dimana aku tak mengenal cinta masa aku tak mengenal luka mimpiku sederhana menjadi orang berguna untuk orang lain mimpiku sederhana melihat orang yang menyakitiku bahagia mimpiku sederhana semoga yang kualami tak terjadi pada orang lain mimpiku sederhana ada bahu untuk aku bersandar rasanya kaki ini sudah tak sanggup menopang menopang rasa sedih yang terus bergelayut bergelayut dipundak dan enggan pergi

mungkin gadis sepertiku memimpikan hidup bagai di ftv tapi mana mungkin kisah cinta dapat berakhir selalu happy ending aku memang bercitacita bahwa semester 5 aku membuka hatiku ketika hati telah kubuka dengan keyakinan dengan mudahnya aku terluka kembali seolaholah aku tak layak indah melihat ftv seorang wanita diperebutkan 2 orang lakilaki ingin rasanya seperti itu ya, tapi aku tau aku hidup didunia nyata bukan dunia ftv aku sempat berpikir bahwa memang kau ya, kau yang dikirim untuk ku ternyata kaulah yang menyakitiku dulu aku berkeluh kesah denganmu sekarang aku berkeluh kesah sendirian dulu kau bagai peri sekarang kau bagai malaikat pencabut nyawa tak pernah aku menyalahkan keadaan tak pernah jua aku menyalahkanmu tapi jangan salahkan aku , jika aku membencimu tak ingin bertemu denganmu aku salah karena aku tak tau perasaanmu dulu tapi ketika rasa itu mulai ada kau cabut dengan paksa hingga rusak sampai akarnya dulu airmataku menetes karena sah