CINTA SAHABAT
Ketika rasa sakit yang kau rasakan terlalu dalam mengoyak perasaanmu, maka meskipun seseorang yang berada didekatmu tak menyakitimu tetapi rasa takut merasakan rasa sakit itu akan selalu menghantui.
Pagi itu begitu indah seorang laki-laki berjalan santai menuju arah sekolah. Seseorang memanggil laki-laki itu " Pram! " . Lalu pram menoleh kebelakng melihat sesosok wanita yang sangat ia kenal, sahabatnya Laras. " Apa lu manggil-manggil gue? " kata pram. "Gue samperin lu kerumah , lu nya udah gak ada" jawab laras dengan muka cemberut. Mereka berdua berteman sejak laras menyukai sahabat pram yang berujung pada penolakan. Pram hanya membalas dengan senyuman lalu lari meninggalkan laras karena bel sekolah berdering.
Seusai pulang sekolah pram menunggu laras digerbang sekolah hendak pergi ketoko buku dekat taman kota. Laras lari dengan tergesa-gesa setelah melihat pram cemberut menunggu sendirian digerbang sekolah. " Lama amat sih lu, ngapain aja sih? " oceh pram. "Sorry, gue tadi dipanggil senior buat jadi panitia pensi " jelas laras pada pram. Sesampainya ditoko buku yang mereka tuju, mereka segera berpisah karena buku yang mereka tuju berbeda. Sejam mereka asyik dengan rak buku masing-masing. Tiba-tiba " Mbak, buku yang sampulnya sudah dibuka harus dibayar! " kata seorang pegawai toko buku. " Tapi bukan saya mas yang buka sampul bukunya" elak laras. Pram yang mendengar keributan tersebut langsung datang dan menjelskan pada sang pegawai , pada akhirnya pram yang membayar buku yang dibuka oleh laras padahal harganya sangat mahal.
Pulang dari toko buku pram sangat kesal dengan sikap temannya itu yang kekanak-kanakan. Tetapi tidak dengan laras , ia malah senang dan berterima kasih pada pram karena telah membelikannya buku yang ia incar dari sejak buku itu diluncurkan. Sesampai dirumah laras, pram langsung pergi meninggalkan laras karena waktu telah menunjukkan pukul 7 malam.
Setiba didalam rumah laras mengenang semua sikap pram dari yang membantunya mendekatkan dengan sahabatnya sampai menolong hal-hal sepele . Entah kenapa laras mulai merasa nyaman dan aman apabila berada didekat pram. Namun persahabatan itu membuat laras bingung akan perasaan yang ia rasakan pada saat itu.
Suatu hari laras melihat pram bicara dengan seorang gadis yang tak ia dikenal. Ketika melihat itu hati laras sakit sekali, hingga tanpa laras sadari ia meneteskan air mata. Tiba-tiba pram menoleh dan melihat laras menangis. Laras lari menghindari pram dan sejak saat itu pram tidak pernah bisa menemukan laras dimanapun.
Namun, pram tidak pernah putus asa dan terus saja mencari laras. Suatu sore pram sedang duduk santai didepan rumah sambil melamun, tiba-tiba laras melintas didepan rumah pram. Pram lari mengejar laras dan memanggil namanya. Namun laras tak kunjung berhenti, tiba-tiba pram jatuh karena tersandung batu dan ia baru tersadar bahwa yang ia kejar tidak ada. Detik demi detik pram tak kunjung bangun dari tepian jalan tempat ia terjatuh. seseorang menepuk pundak pram " Pram...... lu ngapain duduk dipinggir jalan raya? " tanya laras. Pram hanya diam, tiba-tiba plak........tangan laras melayang ke pipi pram. Disitu pram tersadar bahwa yang ia lihat itu nyata laras.
Pram langsung memeluk laras dengan sangat erat, entah sejak kapan pram merasa sangat rindu pada sahabatnya. " Eh, lu kenapa sih? " laras heran. " Gakpapa, ngomong-ngomong lu kemana aja sih? kok ngilang gitu aja? " cerocos pram pada laras. Laras hanya tersenyum malu lalu menjelaskan apa yang ia lihat waktu itu membuat ia sakit hati dan menghilang dari hadapan pram adalah cara laras untuk menyakinkan dirinya bahwa yang ia rasakan benar-benar rasa cemburu dan takut kehilangan pram.
Pram juga mengatakan hal yang sama, selama laras tak ada ia sangat merindukan laras lebih dari seorang sahabat. Sejak saat itu mereka berdua tanpa ada kata yang terucap dari keduanya mereka semkin dekat lebih dari seorang sahabat. Tanpa ada komitmen bahwa mereka adalah sepasang kekasih, namun yang pasti mereka saling menjaga perasaan satu sama lain.
TAMAT #cerpen
Pagi itu begitu indah seorang laki-laki berjalan santai menuju arah sekolah. Seseorang memanggil laki-laki itu " Pram! " . Lalu pram menoleh kebelakng melihat sesosok wanita yang sangat ia kenal, sahabatnya Laras. " Apa lu manggil-manggil gue? " kata pram. "Gue samperin lu kerumah , lu nya udah gak ada" jawab laras dengan muka cemberut. Mereka berdua berteman sejak laras menyukai sahabat pram yang berujung pada penolakan. Pram hanya membalas dengan senyuman lalu lari meninggalkan laras karena bel sekolah berdering.
Seusai pulang sekolah pram menunggu laras digerbang sekolah hendak pergi ketoko buku dekat taman kota. Laras lari dengan tergesa-gesa setelah melihat pram cemberut menunggu sendirian digerbang sekolah. " Lama amat sih lu, ngapain aja sih? " oceh pram. "Sorry, gue tadi dipanggil senior buat jadi panitia pensi " jelas laras pada pram. Sesampainya ditoko buku yang mereka tuju, mereka segera berpisah karena buku yang mereka tuju berbeda. Sejam mereka asyik dengan rak buku masing-masing. Tiba-tiba " Mbak, buku yang sampulnya sudah dibuka harus dibayar! " kata seorang pegawai toko buku. " Tapi bukan saya mas yang buka sampul bukunya" elak laras. Pram yang mendengar keributan tersebut langsung datang dan menjelskan pada sang pegawai , pada akhirnya pram yang membayar buku yang dibuka oleh laras padahal harganya sangat mahal.
Pulang dari toko buku pram sangat kesal dengan sikap temannya itu yang kekanak-kanakan. Tetapi tidak dengan laras , ia malah senang dan berterima kasih pada pram karena telah membelikannya buku yang ia incar dari sejak buku itu diluncurkan. Sesampai dirumah laras, pram langsung pergi meninggalkan laras karena waktu telah menunjukkan pukul 7 malam.
Setiba didalam rumah laras mengenang semua sikap pram dari yang membantunya mendekatkan dengan sahabatnya sampai menolong hal-hal sepele . Entah kenapa laras mulai merasa nyaman dan aman apabila berada didekat pram. Namun persahabatan itu membuat laras bingung akan perasaan yang ia rasakan pada saat itu.
Suatu hari laras melihat pram bicara dengan seorang gadis yang tak ia dikenal. Ketika melihat itu hati laras sakit sekali, hingga tanpa laras sadari ia meneteskan air mata. Tiba-tiba pram menoleh dan melihat laras menangis. Laras lari menghindari pram dan sejak saat itu pram tidak pernah bisa menemukan laras dimanapun.
Namun, pram tidak pernah putus asa dan terus saja mencari laras. Suatu sore pram sedang duduk santai didepan rumah sambil melamun, tiba-tiba laras melintas didepan rumah pram. Pram lari mengejar laras dan memanggil namanya. Namun laras tak kunjung berhenti, tiba-tiba pram jatuh karena tersandung batu dan ia baru tersadar bahwa yang ia kejar tidak ada. Detik demi detik pram tak kunjung bangun dari tepian jalan tempat ia terjatuh. seseorang menepuk pundak pram " Pram...... lu ngapain duduk dipinggir jalan raya? " tanya laras. Pram hanya diam, tiba-tiba plak........tangan laras melayang ke pipi pram. Disitu pram tersadar bahwa yang ia lihat itu nyata laras.
Pram langsung memeluk laras dengan sangat erat, entah sejak kapan pram merasa sangat rindu pada sahabatnya. " Eh, lu kenapa sih? " laras heran. " Gakpapa, ngomong-ngomong lu kemana aja sih? kok ngilang gitu aja? " cerocos pram pada laras. Laras hanya tersenyum malu lalu menjelaskan apa yang ia lihat waktu itu membuat ia sakit hati dan menghilang dari hadapan pram adalah cara laras untuk menyakinkan dirinya bahwa yang ia rasakan benar-benar rasa cemburu dan takut kehilangan pram.
Pram juga mengatakan hal yang sama, selama laras tak ada ia sangat merindukan laras lebih dari seorang sahabat. Sejak saat itu mereka berdua tanpa ada kata yang terucap dari keduanya mereka semkin dekat lebih dari seorang sahabat. Tanpa ada komitmen bahwa mereka adalah sepasang kekasih, namun yang pasti mereka saling menjaga perasaan satu sama lain.
TAMAT #cerpen
Komentar
Posting Komentar